Literasi Digital

Photo of author

By peiyulia15@gmail.com

Pendahuluan: Literasi Digital

Rakit Komputer Bos – Literasi Digital. Orang yang mengetahui cara memanfaatkan media digital, alat komunikasi, atau jaringan untuk menemukan, mengevaluasi, menggunakan, atau membuat informasi dan melakukannya dengan cara yang sehat, bijaksana, cerdas, cermat, tepat, dan patuh hukum bergantung pada cara mereka menggunakannya untuk komunikasi dan interaksi dalam kehidupan sehari-hari. Ini juga dikenal sebagai literasi media digital. Hal ini juga dikenal sebagai “kemampuan untuk menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), untuk menemukan, mengevaluasi, memanfaatkan, membuat, dan mengomunikasikan konten/informasi, dengan keterampilan kognitif dan teknis”.

Ini adalah salah satu negara dengan aksi digital terbanyak di dunia karena begitu banyak orang menggunakan internet di sana. Tidak hanya sejumlah besar lalu lintas digital memiliki efek yang baik, tetapi juga menyimpan dan membawa kemungkinan bahaya. Digitalisasi adalah sesuatu yang perlu ditangani di era perubahan digital ini. Semua bagian bisnis, pemerintah, dan sekolah harus dapat menggunakan fenomena digital untuk meningkatkan keberhasilan mereka sendiri dan kelompok mereka. Definisi

Gilster (1997) mengatakan bahwa literasi digital adalah keterampilan untuk mampu memahami dan menggunakan berbagai jenis pengetahuan dari berbagai sumber berbasis komputer. UNESCO mengatakan bahwa literasi digital lebih dari sekadar mengetahui cara menggunakan teknologi, informasi, dan alat komunikasi. Adapun hal ini mencakup kemampuan berinteraksi dengan orang lain sambil belajar, berpikir kritis, berkreasi, dan mendapatkan ide dari kompetisi digital. Kemudian, Lankshear et al. (2008) mengatakan bahwa literasi digital terhubung dengan “keterampilan teknis dan berfokus pada aspek kognitif dan sosial-emosional di dunia dan lingkungan digital.”

Latar Belakang

Orang-orang di Inggris dan AS belajar cara menggunakan media ketika propaganda perang muncul pada tahun 1930-an dan ketika iklan menjadi lebih populer pada tahun 1960-an. Para pendidik lebih memperhatikan bagaimana pesan diubah dan berapa banyak jenis media yang ada di luar sana. Orang-orang harus belajar cara menganalisis pesan media yang mereka terima dengan mempromosikan pendidikan media. Orang dapat mengenali bias dan menilai pesan sendiri ketika mereka dapat mengkritik materi digital dan multimedia.

Literasi digital sama pentingnya dengan kemampuan membaca, menulis, berhitung, dan mengerjakan mata pelajaran lainnya. Seseorang harus dapat membaca dan memahami pesan digital dan video sendiri, yang berarti mereka harus melek digital dan tahu cara menggunakan perangkat digital dengan bijak. Renee Hobbs telah membuat daftar keterampilan yang menunjukkan Anda tahu cara menggunakan teknologi dan media. Literasi digital dan media berarti mampu membaca dan memahami pesan, mengetahui seberapa andal pesan tersebut, dan menilai kualitas karya digital. Literasi digital lebih dari sekadar mampu membaca dan menulis di komputer atau ponsel. Ini juga berarti mengetahui cara menggunakan perangkat media lainnya, seperti cara merekam dan mengunduh video.

Elemen

Gaya Kominfo, Japelidi, dan SIBERKREASI pada tahun 2021 membentuk empat pilar literasi digital Indonesia. Ini dimaksudkan untuk membantu orang belajar cara menggunakan teknologi digital dengan cara yang baik, kreatif, dan bermanfaat. Keempat basis tersebut disebut CABE, yang merupakan singkatan dari Cakap Digital, Aman Digital, Budaya Digital, dan Etika Digital.[19]

Bagian lainnya adalah bagian-bagian yang ditambahkan oleh Gerakan Literasi Nasional Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2017, yaitu:

  • Kultural, dalam arti mengetahui berbagai situasi pengguna dunia digital;
  • Kognitif, yaitu kemampuan untuk berpikir dan menilai informasi;
  • Konstruktif, yaitu menjadikan sesuatu profesional dan nyata;
  • Komunikatif, yaitu mengetahui cara kerja jaringan dan interaksi di dunia digital;
  • Percaya diri dengan cara yang sehat;
  • Kreatif memunculkan ide-ide dan cara-cara baru untuk melakukan sesuatu;
  • Kritisberpikir mendalam tentang apa yang mereka baca; dan
  • Bertanggung jawab secara sosial.

Prinsip

  • Mampu menarik pikiran dari media, baik secara langsung maupun tidak langsung;
  • Ketergantungan pada satu bentuk informasi dibandingkan yang lain;
  • Seberapa baik kinerja media dalam jangka panjang bergantung pada faktor-faktor sosial yang menciptakan ekosistem organik untuk menemukan informasi, berbagi informasi, menyimpan informasi, dan akhirnya mengubah media itu sendiri. 
  • Kurasi adalah proses pemilihan pengetahuan dan penyimpanannya sehingga dapat digunakan kembali.

Kerangka Kerja

ICT Watch merilis struktur literasi digital Internet Sehat pada tahun 2017. Struktur ini terdiri dari tiga hal:

Perlindungan, atau kebutuhan untuk menyadari keamanan dan kenyamanan pengguna internet, termasuk kebutuhan untuk melindungi data pribadi, keamanan daring, dan privasi individu dengan layanan teknologi enkripsi sebagai salah satu pilihannya.

Hak, seperti hak yang dijamin untuk kebebasan berbicara, hak untuk memiliki kekayaan intelektual, dan hak untuk bergabung dengan orang lain dan berkumpul;

Pemberdayaan berarti memberi orang alat yang mereka butuhkan untuk menggunakan internet untuk melakukan pekerjaan yang bermanfaat, seperti berita warga, bisnis, dan isu-isu etika informasi.

Penutup: Literasi Digital

Literasi digital memiliki banyak kegunaan dalam berbagai bidang kehidupan. Bagi pelajar, fitur ini membantu mereka memperoleh informasi dengan lebih cepat dan efektif. Literasi digital memberi kesempatan kepada para profesional untuk meningkatkan produktivitas dan tugas sehari-hari mereka. Literasi digital mempermudah interaksi sosial dan aktivitas sehari-hari, setidaknya bagi kebanyakan orang.

Namun, ada pula masalah literasi internet. Penyebaran berita bohong, keamanan data, dan kecanduan teknologi merupakan isu yang harus diperhatikan. Oleh karena itu, memiliki literasi digital yang baik berarti mampu memperoleh informasi yang sebenarnya, melindungi privasi, dan menggunakan teknologi tanpa melanggar hukum.

Dengan literasi digital yang baik, kita dapat beradaptasi dengan era digital dengan lebih cepat, memanfaatkan peluang yang ada, dan membangun masa depan yang lebih baik. Mari terus belajar dan menjadikan literasi digital sebagai bagian dari gaya hidup kita!

Leave a Comment